Ramadan: Sebuah Mosaik Kebudayaan Yang Menyatukan Umat Insan Termasuk Non Muslim - TOKI STORY
BANNER 728X90

Wednesday 11 January 2023

Ramadan: Sebuah Mosaik Kebudayaan Yang Menyatukan Umat Insan Termasuk Non Muslim

Di kios toko di Kairo, Mesir, seorang perempuan dengan teliti menentukan lentera bulan ampunan tradisional yang disebut "Fanous" menjelang bulan suci bulan pahala. (REUTERS/Mohamed Abd El Ghany)

bulan puasa, bulan suci umat Islam, telah melebihi batas agama dan geografi, menjadi simbol persatuan dan kebersamaan yang unik. Di seluruh dunia, non-muslim bertambah banyak yang terlibat dalam tradisi ini, membuat jembatan kebudayaan yang menghubungkan berbagai komunitas.

Keunikan bulan berkat di Timur Tengah

Di Timur Tengah, bulan ampunan bukan cuma perihal ibadah, tetapi juga tentang suasana kekeluargaan dan tradisi yang menyatukan orang-orang dari banyak sekali latar belakang agama. Di Irak, contohnya, bukan hal yang langka bagi non-muslim untuk bergabung dalam peringatan Ramadan, terutama dikala iftar, momen berbuka puasa yang mengumpulkan sahabat dan keluarga.

Tradisi Berbagi yang Melintasi Batas Agama

Kholoud Khardoum, seorang penulis dari Baghdad, menekankan bahwa iftar terkadang menjadi potensi bagi umat Katolik untuk berbagi kuliner penutup dengan tetangga muslim mereka, atau sebaliknya. Ini yakni acuan aktual dari solidaritas dan keharmonisan antaragama yang tumbuh di sekeliling tradisi bulan berkat.

Pengalaman bulan puasa di Komunitas Mayoritas Muslim

Di Mesir dan Lebanon, non-muslim ikut serta dalam puasa dan berbuka bareng keluarga dan sahabat muslim mereka, menawarkan bahwa aktivitas bulan rahmat sudah menjadi bab dari kehidupan sosial yang lebih luas, tidak terbatas pada satu agama saja.

bulan berkat di Barat: Penerimaan dan Integrasi

Di negara-negara mayoritas Katolik, bulan berkat mulai mendapatkan pengukuhan yang lebih luas. Kota-kota mirip London dan Frankfurt sudah memulai tradisi menghiasi jalan-jalan utama dengan lampu Ramadan, sementara di Austria, acara buka puasa bersama menawan ribuan penerima, termasuk banyak non-muslim.

Dampak Sosial dan Komersial bulan mulia

bulan berkat juga menenteng efek komersial yang signifikan. Di Timur Tengah, pengeluaran selama bulan Ramadan tahun 2023 meraih angka yang mengejutkan, lebih dari $60 miliar, memperlihatkan betapa pentingnya bulan ini tidak hanya secara spiritual namun juga ekonomi.

Kesimpulan

bulan pahala sudah bermetamorfosis lebih dari sekadar praktik agama; dia telah menjadi fenomena sosial dan budaya yang memperkaya penduduk dengan toleransi dan keragaman. Dengan makin banyaknya non-muslim yang berpartisipasi, bulan berkat menjanjikan abad depan di mana perbedaan agama bukanlah penghalang, melainkan jembatan yang menghubungkan hati dan jiwa insan di seluruh dunia.

No comments:

Post a Comment